Cobain Open Trip ke Pulau Harapan

Tepat satu tahun dari hari pertama masuk kerja, aku dan temen temen berfikir untuk ngerayain moment ini. Sempet bingung juga awalnya mau ngapain, ada yang minta kesana lah, kesini lah, ada yang cuma minta makan aja biar hemat. Tapi menurut ku kurang kalau cuma makan, kan setiap hari kita juga makan. Mau liburan juga ga ada hari libur. Trus gimana dong.

Yaudah akhirnya kita putuskan untuk ikut open trip ke Pulau Harapan. Bisa di waktu weekend, gak terlalu jauh, relatif murah, dan yang pasti bisa merasakan Vitamin Sea (ini vitamin apaan jg gatau). Kita waktu itu ikut trip nya Indie Travel, recommended dan murah kok, yaa meskipun ada sedikit drama di awalnya.

Drama Ketipu Travel Agent

Jam 7 pagi aku dan temen temen sampai di Dermaga Kali Adem, tempat meeting point kita dan langsung kabarin ke Travel Agent nya kalau uda sampai . Drama dimulai. Chat WA centang, ditelpon hp nya tidak aktif. Sinyal juga susah banget disini. Matih. Padahal kapal terakhir berangkat jam 9. Kita auto panic, tanya ke orang sekitar ga ada yang tahu Indie Travel. Udah jam setengah 9 dan masih gak ada kemajuan. Dan akhirnyaaaa jam 9 kurang 15 menit, ada orang kapal yang nyariin group atas nama Dandy, siapa itu Dandy?. Itu saya. Tapi orang kapal itu pun ga kenal dengan Indie Travel. Ternyata Indie Travel itu langsung nyerahin kita ke orang lokal di pulau Harapan, namanya pak Abu, dan orang kapal itu adalah partner pak Abu. Selesai sudah drama nya, dan kami pun naik ke kapal Garuda (kapalnya bisa terbang?, nggak.)

tahu lah, kami naik yang mana 

Setelah udah di kapal, ada kabar dari mas ... sebut aja mas Indie (lupa namanya wkwk).

aku mah org nya santai, apalagi kita brother gitu

Sampai di Pulau Harapan

Setelah sekitar 3 jam terombang ambing di atas ganas nya ombak yang masih ganas kamu kalau marah. Akhirnya Pulau Harapan bukan hanya sebuah harapan bagi kami. 

senangnya ketika melihat daratan, ya boss

kalau haus ada yang jual air minum kok, jgn minum air laut, asin, serius

Sampai di Pulau, kami langsung ketemu pak Abu, dan dibawa ke Homestay kami. Homestay nya cukup sesuai dengan ekspetasi. Muat ber 8, ada AC, TV, KM Bersih, sampai makan yang selalu on time dan enak, kurang nya cuma 1, kamu. 

homestay pandan wangi, yang beneran wangi kalau pagi

hayo anak pinter gaboleh rebutan

Setelah selesai makan dan istirahat, kami langsung di jemput oleh partner pak Abu yang akan jadi guide selama snorkeling dan ke pulau pulau sekitar, sebut saja Mas Nya. Tips : sebelum keluar pakai sunblock dulu, bukan masalah jadi item masalah apa enggak nya, tapi kulit kebakar nya itu yang masalah. Okay, berangkatt. 

ingin rasanya mendorong mereka yang diujung sana

Sampailah kita di spot snorkeling pertama. Nyebur, liat sekitar kok ga ada ikan, ada sih tapi dikit. Coba agak jauh dari kapal kok sama aja. Akhirnya kami pindah ke spot snorkeling lain. Pas nyampe, nyebur, kok sama ajaa. Apa jangan jangan mereka juga pada liburan. Bhahaha. Yaudah akhirnya kami foto foto. Di fotoin sama Mas Nya dengan kamera pocket yang dikasih housing waterproof gitu. Dan hasilnya.

"Mas coba nti turun kebawah jangan pakai mask ya". Pas masuk, kok perih ya mata?. 

Yakk, hasilnya seperti itu, baaagus sih, jadi kaya monster tangan panjang dan tidak berwajah. hmm. Yaa memang jangan terlalu berekspetasi tinggi tentang apa yang didapet pas snorkeling yaa. Jangan di compare dengan bunaken, atau pahawang gitu. Jauh bos. 

Setelah capek snorkeling karena ga dapet apa apa , kami diajak ke pulau Perak. "Apakah disini lah sejarah orang orang Receh berasal?". Mungkin. 

kan, receh kan.

ada ayunan juga, tapi kayanya buat balita, rendah banget bos, pegel di kaki

Lalu ada beberapa orang yang nyamperin kami, kirain kami bakal di tawan kaya di film film gitu, ternyata pada nawarin Banana Boat. Setelah berunding cukup lama, akhirnya temen temen semua mau naik banana boat. Aku dimana?. Di speed boat. "Wih, enak dong?". Enak ndas mu. Iya sih di speedboat, tapi menghadap ke belakang. Bawa kamera. Sedep ga tuh.

napa pada narsis semua sih pengen keliatan di kamera

namanya juga temen, kalau temennya jatuh pasti diketawain, ya ga?

Setelah itu kami merapat kembali ke pulau. Namanya ke pulau kalau ga main pasir di pantai itu hil yang mustahal, sama kaya ibarat kamu ke pantai terus ga main pasir. Ya kan?. Jadi kami langsung mencari korban untuk kami jadikan mummy mummyan gitu.  

mummy majalah dewasa

Sebenarnya masih banyak pulau pulau yang bagus di sekitar Pulau Harapan ini. Tapi berhubung waktu itu ombak nya lagi tinggi, jadi cuma bisa ke Pulau Perak ini. Mau hunting sunset juga gabisa karena cuaca ga bagus, jadi kami buru buru balik ke pulau, dan nikmatin sunset di Pulau Harapan.

bagus ya, hp nya

Malam nya, kami BBQ di tepi pulau dan sudah termasuk dalam paket Trip ini. Tapi masalah nya kita BBQ setelah mandi, dan asap nya broo, hmm, balik ke homestay pada bau asep semua. 

mau titip bakar kenangan gabisa kata mas nya, yaudah, masih kesimpen deh, eh

Harusnya kalau sesuai rencana, setelah BBQ kita akan nerbangin lampion. Tapi karena angin nya kenceng banget, lampion nya jadi gabisa terbang kata mas nya. Yaudah kami semua balik ke homestay dan nonton TV, ANTV, tengah malem. Apa itu?. Yak betul, acaranya roy kimochi.

Keesokan harinya, menurut jadwal sih kami akan mengunjungi tempat penangkaran penyu. Tapi ternyata kami malah diajak lagi ke pulau sekitar yaitu pulau Bulat. Kenapa namanya pulau Bulat?. "Pasti bentuknya bulat kan". Salah. Karena bentuknya tidak kotak. Ditengah pulau nya ada rumah atau mungkin villa yang udah lama nggak di tempatin, jadi agak serem gitu. Temen ku aja sampe kerasukan. 

kayanya kerasukan kera sakti, becanda

Waktu sudah menunjukan pukul 10 dan kami harus segera kembali ke homestay untuk checkout. Kami naik kapal garuda lagi untuk kembali ke pelabuhan Kali Adem di Jakarta yang Adem nggak, Amis iya.

Do good, be kind, stay positive.