Mengintip Kondisi Palu Pasca Bencana


Waktu dapet info dari kantor kalau ada kerjaan di Palu, ga tau kenapa langsung antusias banget. Antara penasaran ingin tahu gimana kondisi disana sekarang, dan mau tahu langsung apa yang sebenarnya terjadi dari orang orang disana. Maklum jarang baca berita juga. Dan ternyata, apa yang diberitakan di TV atau Youtube agak sedikit berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi.

WARNING : This post may trigger an emotional reaction
Jadi bulan Desember 2018 lalu aku berkesempatan untuk mengintip kondisi Palu pasca bencana yang terjadi 28 September kemarin. Karena aku kesana tujuan utamanya adalah pekerjaan, jadi gabisa lama lama juga disana. Itupun udah berusaha cepet kelarin kerjaan biar sempet keliling palu, tapi akhirnya cuma punya waktu satu hari untuk melihat lihat. 



Sebenarnya waktu aku kesana udah 2 bulan lebih berlalu setelah musibah gempa 7,7 skala richter mengguncang Palu. Tapi dampak yang terjadi terhadap kota Palu, Sigi, dan Donggala masih saja terlihat jelas. 26 Oktober masa tanggap darurat bencana juga sudah di hentikan, tapi rasa trauma di masyarakat sepertinya sulit untuk berhenti, apalagi untuk anak anak. Gempa 4-5 SR yang menurut mereka hal biasa pun juga masih sering terjadi. Banyak orang disana yang masih berharap harap untuk dapat bertemu keluarganya, bahkan alat berat excavator pun mereka sewa meskipun harus membayar 500 ribu tiap jamnya. Yang tidak mampu membayar, ya harus menggali sendiri dengan kedua tangannya demi bertemu keluarga yang sudah ngga peduli gimana kondisinya, syukur syukur masih selamat.


makan di dekat pintu gedung karena masih trauma

Waktu sampai di Palu, bandara sudah di renovasi dan beroperasi seperti biasa. Karena sampai di Palu malam hari, dan perjalanan dari bandara ke hotel dengan mobil jadi nggak terlalu terlihat jelas kondisi di luar seperti apa, tapi sepertinya kok tidak terlihat rumah yang hancur, atau jalan retak, seperti yang terlihat di TV. Ternyata setelah esok harinya aku keliling Palu, memang tidak semua daerah di Palu terkena dampaknya. Rumah rumah, kantor, dan fasilitas umum pun masih berdiri tegak bahkan tidak terlihat ada satupun retak di dindingnya, yang aku kira awalnya bakal nggak ada hotel sama sekali karena semua Palu hancur gara gara lihat di TV atau Youtube. 


baru kali ini makan pisang goreng pake sambel

Tapi kondisi itu ternyata sangat berbeda ketika aku ke desa Petobo dan Jono Oge di Sigi, seakan ngga percaya ketika orang yang mengantar ku bilang kalau kami berada di atas puluhan rumah yang tertimbun bersama dengan penduduknya karena Likuifaksi. Aku kira itu memang lahan kosong, sampai aku sadar ada Masjid yang hanya terlihat Kubahnya diatas tanah, dan rumah yang mungkin saja 2 tingkat tapi hanya terlihat setengah dari tingkat keduanya saja. Miris juga, apalagi melihat mereka yang berusaha menggali tanah dengan tanggannya untuk mencari sisa keluarganya. 


kalau ngga salah ini di petobo

Setelah melihat dampak likuifaksi dan gempa yang menghancurkan bahkan mengubur rumah juga penduduknya hidup hidup, aku dibawa ke tepi pantai Talise yang juga terkena dampak Tsunami yang juga terjadi hingga setinggi 3 meter. Habis, itu kata yang cukup mewakili kondisi disana. Jalan yang tadinya ada 2 jalur, hilang sebelah. Masjid Apung yang dulunya terapung diatas laut, sekarang roboh terendam laut. Jembatan kuning yang menjadi ikon Palu juga patah. 


langit waktu aku pantai talise bagus banget

Dari sekian lokasi yang aku datangi, ada hal yang membuatku bertanya tanya, terutama ketika melihat ada rumah yang hancur ngga tersisa tapi disampingnya berdiri tegak bahkan retak pun ngga terlihat. Atau satu desa yang tenggelam karena likuifaksi tapi desa di samping nya yang dibatasi oleh gapura sama sekali tidak bergeser tanahnya. Terlepas dari apakah benar penyebabnya karena Ritual Palu Nomoni yang juga belum tentu kebenarannya, yang penting kita harus selalu berbuat baik, menambah keimanan kita, dan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Karena yang jelas namanya musibah kita tidak tahu kapan akan terjadi, dimana akan terjadi dan sampai sejauh mana dampaknya. Tuhan yang tahu. Palu Kuat, Palu Bangkit.


baik banget orang palu bawain oleh oleh

Ini video yang aku sempet rekam dan upload di Instagram.



Do good, be kind, stay positive.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Translate

Contact Form

Name

Email *

Message *